Status Dokumen | Induk Salinan No.Distribusi | ||||
Puskesmas | PROTAP INJEKSI INTRA MUSKULAR | ||||
No Dokumen | No Revisi 00 | Halaman | |||
PROTAP RAWAT INAP | Tanggal Terbit 21 April 2008 | Disetujui oleh, Kepala UPTD Puskesmas dr. NIP. | |||
Pengertian | Injeksi intramuskuler adalah suntikan kedalam otot | ||||
Tujuan | Sebagai acuan tindakan suntikan kedalam otot | ||||
Kebijakan | Dibawah tanggung jawab dan pengawasan dokter | ||||
Prosedur | Penatalaksanaan A. INDIKASI : 1. Pada psien yang memerlukan suntikan i.m. 2. Atas perintah dokter. B. PERSIAPAN : 1. Disp. Spuit 2. Kapas alcohol 3. Bengkok 4. Aquabidest steril 5. Gergaji ampul 6. Tempat sampah/bengkok 7. Obat yang dibutuhkan 8. bak instrumen C. PELAKSANAAN : 1. Inform concern 2. Baca daftar obat, larutkan obat yang dibutuhkan, isi spuit sesuai dengan kebutuhan 3. Cocockan nama obat dan nama pasien. 4. Baca sekali lagi sebelum menyuntikan pada pasien. 5. Atur posisi dan tentukan tempat yang akan disuntik. 6. Desinfeksi lokasi yang akan disuntik. 7. Jarum disuntikkan pada daerah yang akan disuntik dengan arah 90 derajat. 8. Penghisap ditarik sedikit, bila ada darah obat jangan dimasukkan. 9. Obat disemprotkan perlahan-lahan 10. Setelah obat masuk seluruhnya jarum ditarik dengan cepat. 11. Kulit ditekan dengan kapas alcohol sambil melakukan masase. 12. Pasien dirapikan Perhatian : Penyuntikan harus tepat dan betul, bila salah akan dapat mengenai saraf. | ||||
Unit terkait | RAWAT JALAN, UGD, KABER, PUSTU/POLINDES |
Rabu, 09 Februari 2011
SOP INJEKSI INTRAMUSKULER
Label:
Standar Operasional Prosedur
SOP VISUM
SOP VISUM
Pengertian | Melayani perrnintaan pembuatan visum et repertum. |
Tujuan | Sebagai acuan membuat visum setelah melakukan pemeriksaan pasien atau jenazah. |
Kebijakan | Visum adalah sebagai bahan bukti pengganti bila diperlukan dipengadilan. Pelayanan visum disini adalah visum hidup |
Prosedur | 1. UGD puskesmas Tumpang melayani Visum hidup, 2. Permintaan Visum diajukan secara resmi dan tertulis oleh Kepolisian kepada Puskesmas. 3. Pengajuan permintaan Visum disampaikan di UGD dalam waktu 2 x 24 jam sejak kejadian oleh petugas kepolisian 4. Petugas UGD meneliti surat permintaan Visum, setelah meneliti kebenaran surat, petugas menulis tanggal, jam penerimaan, nama dan tanda tangan. 5. Apabila penderita / korban sudah masuk ruangan maka surat permintaan Visum ada di UGD ' 6. Visum dibuat berdasarkan pemeriksaan penderita pada saat permintaan Visum Et repertum. 7. Bila penderita / korban sudah meninggal maka petugas UGD memriksa kondisi secara umum. 8. penderita yang sudah meninggal dirujuk ke RRSA 9. Visum hidup dibuat dan ditanda tangani oleh Dokter yang memeriksa / menangani penderita pada saat visum diterima. 10. Visum bisa diambil oleh petugas kepolisian dalam waktu 2 X 24 jam. 11. petugas menandatangani penerimaan laporan visum catatan : dokumentasi visum (menggunakan kamera khusus visum kemudian disimpan dikomputer UGD) |
Unit terkait | Ambulance, Kepolisian |
Label:
Standar Operasional Prosedur
SOP PEMELIHARAAN ALKES/KEPERAWATAN
SOP PEMELIHARAAN ALKES/KEPERAWATAN
Pengertian | Melaksanakan pemeliharaan alat-alat keperawatan dan alat–alat kedokteran dengan cara membersihkan, mendesinfektan, menyeterilkan dan menyimpannya |
Tujuan | Sebagai acuan untuk pemeliharaan alat medis dan keperawawtan |
Kebijakan | |
Prosedur | A. Pemeliharaan Peralatan dari Logam 1. Membersihkan dan desinfektan : a. Peralatan : - Alat kotor - Larutan desinfektan, gelas pengukur - Bak/ember tempat merendam - Air mengalir b. Prosedur : - Memakai sarung tangan - Membersihkan alat dari kotoran yang melekat dibawah air kran mengalir - Dikeringkan (setelah kering dimasukan kesteroilisator) 2. Menyeterilkan dan Penyimpanan Alat Logam a. Peralatan : - Alat-alat logam - Sterilisator - Panas kering - Kain pembungkus bila perlu b. Prosedur : - Memakai panas kering (sterilisator) - Menyusun alat-alat ke dalam bak instrumen dalam keadaan bersih/kering - Membungkus bak instrumen berisi alat dengan kain - Memasukkan alat ke dalam autoclave (sentral) selama 30 menit untuk yang dibungkus, 20 menit untuk yang tidak dibungkus. - Mengangkat alat dari sterilisator dan menyimpan dalam tempatnya B. Pemeliharaan Tensi Meter - Mengunci air raksa setelah pemakaian alat. - Menggulung kain beserta manset dan disusun / dimasukkan ke dalam bak tensimeter. - Menutup tensimeter dan menyimpan pada tempatnya. - Kain manset dicuci bila kotor atau satu kali seminggu. - Perhatikan kaca pengukur harus tetap dalam keadaan bersih dan mudah di baca. C. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Pispot a. Peralatan - Pispot + urinal kotor. - Sarung tangan - Larutan desinfektan (bayclin) - Bak septik tank - Keranjang sampah. - Bak/ ember tempat merendam. - Lap bersih dan kering. - Sikat bertangkai b. Prosedur - Membawa pispot yang kotor ke dalam spoel hoek. - Memakai sarung tangan. - Membuang tissue bekas pakai keranjang ke keranjang sampah, dengan memakai korentang spoel hoek - Membuang kotoran ke bak septik tank, kemudian mengalirkan air kran supaya kotoran masuk tangki septik tank. Membilas alat dari kotoran yang masuk, melekat dengan mempergunakan sikat bertangkai - larutan desinfektan sampai semua permukaan pispot terendam. - Membersihkan pispot dengan cara menyikat memakai air sabun/ detergen. - Membilas pispot di bawah air mengalir - Merendam pispot di bak /ember tempat perendam yang berisi (bayclin) - Mengeringkan pot dengan kain lap. - Menyimpan pot pada tempatnya. - D. Membersihkan Dan Mendesinfeksi Serta Menyimpan Urinal a. Peralatan - Urinal yang kotor. - Sarung tangan - Larutan desinfektan - Bak septik tank. - Bak/ ember perendam - Lab bersih dan kering - Sikat b. Prosedur - Membawa urinal ke kamar spoel hoek. - Memakai sarung tangan. - Membuang urinal ke bak septik tank. - Membilas urinal dengan air. - Merendam urinal dalam bak/ ember yang berisi larutan desinfektan sampai semua permukaan urinal terendam (konsentrasi sama dengan perendaman pispot) - Memberihkan dengan cara menyikat memakai sabun/detergen - Membilas urinal dibawah air mengalir Mengeringkan urinal dan menggantungkannya ditempatnya |
Prosedur | |
Unit terkait | Bagian keperawatan, umum |
Label:
Standar Operasional Prosedur
PROTAP / SOP PENANGANAN DIARE AKUT DI PUSKESMAS
PROTAP / SOP PENANGANAN DIARE AKUT DI PUSKESMAS
Pengertian | Kriteria diagnosis : Mencret, ubun-ubun cekung, mulut/bibir kering, turgor menurun, nadi cepat, mata cekung, nafas cepat dan dalam, oliguri |
Tujuan | Sebagai acuan penatalaksanaan tentang diare akut |
Kebijakan | Dibawah tanggungjawab UGD dan rawat inap. |
Prosedur | Diagnosis DiferensialMenret psikologi (shigella, V. Cholera, Salmonella, E. Coli, Raota Firus, Campilo bacter) Pemeriksaan PenunjangPemeriksaan rutin tinja. PERAWATANRawat Inap, bila terdapat dehidrasi berat / sedang TerapiRehidrasi oral / prenteral, antibiotik atas indikasi, diit Penyulit Asidosis, hipokalemi, renjatan, hipernatremi, kejang Informet concent (tertulis) Diperlukan pada tindakan invasif Lama perawatan Tiga sampai lima hari Masa pemulihanDua sampai tiga minggu Out PutSembuh total TerapiDehidrasi ringan : (BB s/d 5%) - Oralit - Diit sesuai dengan umur - Susu - Pengeceran (1 T = 40-50 cc) - Susu rendah laktosa / bebesa laktosa - Antibiotik : atas indikasi Dehidrasi sedang : (BB s/d 10%) - Infus Ringer Laktat Dehidrasi berat : (BB s/d 5%) - Infus RL : 1-2 jam I 20cc/KgBB - Selanjutnya sesuai jumlah cc/24 jam |
Unit terkait | RAWAT INAP, BP, PUSTU/POLINDES |
Label:
Standar Operasional Prosedur
Langganan:
Postingan (Atom)